Rabu, 03 Februari 2016

Sudah lama tidak menulis di karenakan aktivitas yang sangat padat. Hari ini saya mencoba menulis kembali kelanjutan kisah keluarga kecilku.

Sabtu, 28 November 2015

Hari dan tanggal ini Nino resmi memiliki adik laki laki. Adik yang boleh dikatakan lahir dengan banyak tanggung jawab serta perjalanan yang jauh dan melelahkan yang ditempuh olehnya. Karna sewaktu masih dalam kandungan ibunya, kami harus pindah ke provinsi Jambi di karenakan kelulusan Mama Nino PNS Guru di salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi. Lebih tepatnya di Desa Margo Rukun, bila dari Kota Jambi sekitar 4 atau 5 jam perjalanan. Dengan rincian perjalanan 2,5 Jam naik mobil travel dari jambi ke pelabuhan di Tungkal dan dilanjutkan naik kapal kecil yang orang Tungkal bilang boot menuju Sungai Rambai sekitar 2 jam bila tidak ada badai ataupun hujan di jalan. Memang ada jalur alternatif via darat yang bisa di tempuh. Namun perjalanannya akan memakan waktu yang lama serta melelahkan karena harus bawa motor sendiri(dewek dalam bahasa jambi)itupun bila cuaca mendukung karena jalan masih dalam kondisi yang memprihatinkan bisa dibilang daerah yang masih belum merdeka. Apalagi jika sudah turun hujan pastilah sangat sulit untuk dilalui(jalanan berlumpur). Pernah dua kali melakukan perjalanan ke sungai rambai dengan menggunakan motor bertiga dengan Mama Nino dan Adiknya yang masih dalam kandungan sekitar 4 bulan. Kedua duanya penuh dengan kesedihan dan pendewasaan antara saya dan Mama Nino. Pertama kali kesana aman namun sewaktu pulang jalur yang kami ambil dari sungai rambai harus nyebrang naik perahu kecil (orang sana bilang pompong), jadi motor juga harus ikut naik pompong tersebut. Setelah menyeberang kami melakukan perjalanan naik motor kurang lebih setengah jam, tiba tiba di depan kami ada sebuah motor yang sedang kehabisan bensin. Saya melihat bahwa di kendaraan yang kami bawa masih ada banyak minyak. Saya membagikan beberapa bensin kepada mereka dan bergegas pergi karna perjalanan masih jauh. Tak lama setelah itu ban belakang motor kami entah kenapa kempes namun harus tetap berjalan. Karena tidak ada bengkel untuk memperbaikinya (jalan yang kami tempuh adalah hutan akasia milik perkebunan WKS) waktu sudah terlihat gelap saya mencoba menenangkan Mama Nino di boncengan (motor dipaksa tetap jalan boncengan). Sekitar 2 jam kami berjalan barulah menemukan ada bengkel milik keluarga suku Karo bermarga Ginting. (Orang Jambi bilang orang Medan bila memiliki marga). Sambil menunggu perbaikan ban motor kami memesan makanan karna di tempat tersebut selain bengkel ada juga warung makan seadanya. Berhubung tidak ada pilihan lain dan kami sudah kelaparan dan juga haus karna belum makan dari siang kami memesan mie instan. Setelah selesai kami melanjutkan perjalanan agar keluar dari perkebunan itu. Dan kurang lebih 45 menit baru dapat jalan aspal yaitu jalan lintas timur sumatera. Orang bilang nama simpangnya simpang rambutan. Dari simpang rambutan niat harus sampai di jambi hari itu juga. Hari itu hari minggu malam jalanan sudah sepi jarak yang harus di tempuh sekitar 4 jam untuk sampai di jambi itupun bila tidak ada halangan. Kami sudah sangat kelelahan, kami melihat jam sekitar pukul 23.00 WIB dan memutuskan untuk mencari penginapan namun tidak ada hotel atau sejenisnya yang kami temui. Kebetulan tempat yang kami akan lalui bernana Merlung saya tau ada Abang yang kerja di perkebunan indo sawit di sana dan kami berencana menginap. Dari jalan lintas sumatera ada sekitar hampir 2 jam ke pekebunan dangan jalan yang dilalui adalah jalan berbatu (jalan perkebunan sawit) namun kami tidak takut karena sudah ada yang mengiringi perjalanan kami suruhan oleh Abang yang bekerja sebagai asisten manager di indo sawit. Sesampainya di rumah kebon tidak ada yang menyambut kami karena abang itu sedang pulang ke rumahnya di kota jambi. Sewaktu kami hendak masuk ke kamar, kami di kejutkan oleh sosok kalajengking hitam besar yang bertengger di gagang pintu kamar tidur. Saya mencoba mengusirnya namun dia tidak mau pergi akhirnya saya haru membunuh kalajengking tersebut dengan alasan apabila dia menggigit kami tidak ada tempat berobat yang berada dekat rumah dan juga hari sudah subuh sekitar jam 01.00 WIB. Ini membuat tidur tidak nyaman. Setelah hari terang kami bergegas untuk melanjutkan perjalanan ke Jambi.
Untuk perjalanan kedua kalinya dari kota jambi menuju sungai rambai, kami tidak jarang jatuh namun Mama Nino mencoba tegar menghadapinya. Dalam hati saya menangis menghadapi kondisi ini. Mama Nino sedang berbadan dua kami terjatuh saya sering menanyakan kondisinya apakah masih sanggup, karna jalan sedang parah karena hujan. Mama Nino sering turun dari motor dan menenteng sendalnya sembari berjalan melewati lumpur karena takut kembali jatuh. Sungguh jalan yang kami lalui jalan yang belum merdeka. Berjuang melewatinya dengan bermandikan lumpur akhirnya sampai di sungai rambai. Ketika pulangnya jalan agak bersahabat dan kami bisa melaluinya. Beruntung adik nino yang masih dalam kandungan anak yang kuat dan selamat bisa melalui semua itu.


Adik Nino kami beri nama Bricio Arga Yuda.

Kisah pemberian nama ini agak lama prosesnya, entah kenapa pemberian nama sulit kami temukan. Jauh lebih sulit ketimbang Abangnya dahulu. Bricio artinya lambang kekuatan (dari Saya sebagai Papanya)
Dan dari tantenya dikasih nama giovani arga yuda yang artinya anak yang dikasihi oleh Tuhan dan pintar dalam strategi serta akan mencapai gunung yang tinggi. Namun saya dan Mama Nino sepakat hanya menggunakan arga yuda saja untuk melengkapi karena sepertinya anugrah Tuhan jauh dari hidup kami.
Semenjak dalam kandungan Bricio selalu menemani Mamanya kemanapun pergi bagaimanapun kondisinya Bricio selalu menjaga hidup kami terlebih Mamanya supaya tetap semangat dan tetap memiliki kekuatan sesulit apapun tantangan yang akan dihadapi.

Bricio=Lambang Kekuatan bagi keluarga kami.

Selamat datang di keluarga kita kami bahagia dengan kedatanganmu. Trimakasih Papa karna Bricio telah menjaga Mama ketika bekerja di desa margo rukun ya Nak.
Semoga ada rezekimu, sehat kau dan bisa tercapai apa yang Bricio cita citakan.

Senin, 08 Desember 2014

Perjuangan Nino

15 Mei 2015
Nino baik baik disana ya anak papa
hari ini kita berangkat ke tempat oppung. Nino walau usiamu masih 1 tahun 7 bulan 7 hari tapi perjuanganmu sangat lah banyak untuk keluarga kita. maafkan papa jika dimasa mudamu Papa lebih sibuk diluar dan Mama juga sering meninggalkanmu karna urusan pekerjaannya.
Anakku sayang....
ini bukan mau kami sebagai orang tuamu. Kami ingin sekali bersama dengan mu bermain, bercanda, jalan jalan bersama naik sepeda motor (si blue) milik kita. Papa sangat sayang dengan mu. sedih rasanya meninggalkan mu di aek loba.
19 Mei 2015 pukul dua siang Papa berangkat dari Aek Loba. Maafkan Papa meninggalkanmu bersama oppung sewaktu Nino masih tidur di ayunan. Papa tidak mau kalau Nino liat Papa berangkat jadi menangis. Papa janji papa akan baik baik di medan. Nino juga harus baik di sana ya.
Papa dan Mama ingin mempersiapkan masa depanmu lebih baik lagi. berencana menyekolahkanmu setinggi tingginya (walau setiap ditanya mau kuliah dimana Nino jawabnya di tempat papa dan mama dulu kuliah).

Anakku...., papa dan mama melihat, mengamati dan merasakan bahwa kepintaranmu melebihi dari anak anak seusiamu. ITB itu cita cita papa dan mama. bahkan menulis ini pun papa sambil meneteskan air mata. kita bertiga saat papa menulis blog ini sedang terpisan mama di jambi dan papa di medan. anakku kamu harus kuat ya. kamu mewarisi sifat papa penyayang dan pintar seperti mamamu. Papa dan Mama ingin melihatmu bahagia. baik baik sama oppung mora dan oppung pendeta di sana ya. Papa yakin mereka sangat sayang sama Nino. sangkin sayangnya oppung mora bisa sehat sewaktu dengar kabar Nino mau tinggal bersama mereka walau hanya beberapa saat. Rajin belajar di sana ya anakku jangan lupa berdoa. walau Papa dan Mama saat ini tidak ada disampingmu, namun hati, pikiran, doa dan usaha yang Papa dan Mama lakukan tertuju padamu seorang. agar masa depan keluarga kita semakin lebih baik.

Tuhan aku mau bertanya "rencana apa yang sedang Kau rancangkan dalam hidup keluarga kami ini?"
semakin lama semakin sulit untuk medapatkan kebahagianan. bahkan aku sulit untuk mengenaliMu.

 

Jumat, 21 November 2014

TELINGA NINO BERDARAH



Medan, 1 April 2014

Telinga Nino berdarah. (usia 6 bulan kurang 8 hari)
Add caption
Sekitar jam 9 pagi Nino selesai mandi habis pakaian Dia tertidur. Mama membersihkan telinga nino dengan cotton bud,  nino yang sedang tertidur tiba – tiba tangannya gerak dan kena ke tangan mama yang sedang membersihkan telinga nino dengan cotton bud yang mengakibatkan telinga Nino tertusuk cotton bud. Sentak Nino yang tadinya tertidur terbangun terkejut dan skaligus menangis karna menahan sakit. Awalnya telinga nino terlihat biasa saja hanya tangisannya terdengar menyakitkan membuat oppung doli nino berusaha menenangkan dengan cara menggendong dan memeluknya,  setelah nino kelelahan menangis nino tertidur. Pada saat tertidur mama melihat ada darah mengalir keluar dari telinga nino dan sampai terkena pundak baju nino yang berwarna putih. Mama semakin shock melihatnya dan semakin merasa bersalah.
Pukul 11.30 Papa pulang kerumah bersama oppung doli dari urusan pembayaran pajak kendaraan dari kantor satlantas di jalan putri hijau medan. Rencananya papa hendak mengantar oppung doli ke loket KUPJ, namun oppung doli jadi pulang sendiri karna Papa dan Mama membawa nino berobat. Tanpa pikir panjang, papa dan mama bawa nino ke RS. Columbia Asia di jalan Listrik Medan. Karna baru pertama kali ke RS ini maka sedikit bingung tata caranya. Akhirnya tanya ke ruang informasi, dan dari informasi diarahkan ke lantai I dan registrasi dan menunggu sampai dokternya tiba. Nino langsung  ke dokter THT. Kebetulan dokter yang ada dr. Sri Mella Tala, SP.THT. walau menunggu agak lama namun begitu dokter datang memberikan rasa lega. Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter Mella tidak begitu lama. Dokter memasukkan alat ke telinga nino yang berdarah di sebelah kiri, berupa pipa yang di ujungnya terdapat kamera dan melihat ke dalam. Dokter katakan bahwa gendang telinga kiri nino sobek. Papa dan mama terkejut mendengarnya dan smakin merasa bersalah kalau-kalau nino tidak bisa lagi mendengar maka Papa dan mama tidak bisa memaafkan diri sendiri karna tidak bisa menjaga nino dengan baik. Namun dokter berkata lagi bahwa ini dapat disembuhkan. “biasanya ini dapat tertutup dalam 3 hari”. Mendengan ini dalam hati “Thanks God You are our savior”. Dokter kembali mencek hidung nino mana tau ada pilek. Karna apabila pilek maka penyembuhan telinganya bisa jadi terganggu. Dokter memberikan resep berupa obat tetes telinga dan 3 botol sirup.
1.  AKILEN Ofloxacin  isi 5ml (Ear Drops)   : 1 tetes  empat kali sehari 
2.  RHINOFED Pseudoephedrine HCL Terfenadine 60ml : ½ sendok teh tiga kali sehari.
3.  CORTAMINE Betamethasone Dexchlorpheniramine maleate 60ml : ½ sendok teh tiga kali sehari.
4.  TOCEF Cefixime 100mg isi 30ml :  ½ sendok teh dua kali sehari.

Dokter menganjurkan ketika mandi telinga nino yang kiri di tutup dengan kapas supaya tidak masuk air dan datang seminggu kemudian untuk cek kembali. Selama tiga hari (selasa-kamis) nino mengalami perubahan dari yang dulunya mudah tertawa ceria sekarang wajahnya terlihat sedih.
Pada tanggal 8 April 2014 sekitar pukul 9 pagi nino kembali cek ke RS. Columbia Asia beberapa saat menunggu giliran karna pasien agak banyak yang berobat.
Ketika masuk ke ruang pemeriksaan dr. Sri Mella Tala memperlihatkan gambar bahwa telinga nino yang tadinya robek sudah menutup kembali, dalam hati “Thanks God kasih sayangNya tiada berkesudahan”. Dokter menyarankan melanjutkan obat Rhinophed dan menambahkan Tocef lagi. Karna obat yang pertama tocefnya sudah habis diminum. Setelah pulang ke rumah nino kembali ceria.

anakku abdon tersayang

Postingan ini adalah untuk anakku. anak yang hadir dalam kehidupanku yang selanjutnya akan menjadi temanku dalam menjalani kehidupan kedepannya.



Kepadanya kutumpukan harapan, perhatian serta kasih sayang sampai ajal menjemputku.